Rembang, Lasem dan Latoh





Ini adalah kunjungan pertama saya ke Lasem, akhir  tahun 2021. Lasem,  sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah. Kunjungan ini membawa saya pada petualangan kuliner dan budaya yang tak terlupakan. Terkenal sebagai "Little Chinatown" karena jejak sejarah dan budaya Tionghoa yang kental. Lasem menawarkan keindahan yang tersembunyi di balik suasana tenangnya. Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat saya disuguhi hidangan khas Rembang dan sekitarnya; urap Latoh yang legendaris.

Keistimewaan Kota Lasem

Lasem memiliki pesona yang memikat setiap pengunjungnya. Kota ini dikenal dengan arsitektur kuno yang masih terjaga, mulai dari rumah-rumah dengan gaya Tionghoa yang khas, hingga jalan-jalan sempit yang membawa kita ke masa lampau. Lasem juga merupakan saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah penting, termasuk perdagangan maritim dan perpaduan budaya lokal dengan Tionghoa yang harmonis.

Lasem memiliki daya tarik lain yang tak kalah penting, yaitu keramahan penduduknya. Masyarakat Lasem sangat terbuka dan hangat dalam menyambut pendatang. Membuat pengalaman berkunjung menjadi lebih menyenangkan. Saya merasakan hal ini ketika disuguhi makan siang,  mencicipi hidangan khas Lasem dan Rembang.

Eksplorasi Kuliner: Urap Latoh

Saat pertama kali disuguhkan urap latoh, saya terkesima oleh penampilannya yang segar dan menggugah selera. Urap latoh adalah hidangan yang terdiri dari latoh (Caulerpa lentillifera), sejenis rumput laut hijau yang kenyal, dipadukan dengan kelapa parut dan bumbu tradisional seperti bawang putih, cabai, dan kencur.

Secara ilmiah, latoh memiliki banyak manfaat kesehatan. Kaya akan vitamin, mineral, dan serat.  Latoh merupakan tambahan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Senyawa antioksidan dalam latoh, seperti flavonoid dan karotenoid, membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit kronis.  Latoh juga memiliki sifat antioksidan, antikanker, dan anti obesitas yang signifikan, menjadi komponen fungsional dalam diet sehat.  Selain itu, kandungan asam lemak omega-3 dalam latoh baik untuk kesehatan jantung dan fungsi otak.(A Review on Nutrients, Phytochemicals, and Health Benefits of Green Seaweed, Caulerpa lentillifera)

Keistimewaan Urap Latoh

Kelezatan urap latoh bukan hanya pada rasanya yang gurih dan segar, tetapi juga pada teksturnya yang unik. Latoh memberikan sensasi renyah yang berpadu dengan kelapa parut yang gurih dan bumbu yang pedas namun seimbang. Saat saya menyantap urap latoh, setiap gigitan membawa saya lebih dekat dengan sejarah dan tradisi yang telah dijaga oleh masyarakat Lasem selama berabad-abad. Kombinasi rasa gurih, segar, dan tekstur renyah dari latoh menciptakan harmoni yang sempurna, seolah-olah menyatu dengan alunan cerita sejarah kota ini.

Urap latoh juga mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di pesisir Jawa Tengah. Latoh yang tumbuh subur di perairan sekitar Lasem diolah dengan mempertahankan nutrisi alaminya. Ini menunjukkan betapa bijaksananya masyarakat setempat dalam menjaga kesehatan melalui makanan tradisional.  Pengalaman ini membawa saya pada pemahaman, bagaimana hidangan sederhana bisa begitu kaya  rasa dan manfaat kesehatan.


Kunjungan pertama saya ke Lasem membuka mata saya terhadap keindahan kota ini dan kekayaan kulinernya. Urap latoh, dengan segala kelezatan dan manfaat kesehatannya, menjadi simbol bagaimana tradisi dan kearifan lokal dapat memberikan kontribusi besar pada kesehatan dan kesejahteraan. Lasem, dengan pesonanya yang memikat dan warisan budaya yang kaya, adalah destinasi yang tak hanya memanjakan mata tetapi juga memuaskan jiwa dan raga. Dan tentunya ini mengundang saya untuk dapat kembali ke tempat ini.

Akankah suasananya masih seperti dulu?

SEMOGA!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATA HARI, SEBUAH LUKISAN

EVOLUSI GENETIK

Resume Pertemuan 10 KBMN PGRI 31